Senin, 19 Maret 2012 0 komentar

Qadha dan Qadar



Ulama berbeda pendapat tentang mendefinisikan Qadha dan Qadar, bagi Asy'ariyah[1] Qadha adalah ketetapan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluknya, sedangkan bagi Maturidiyah[2] Qadha adalah terjadinya penciptaan sesuai timbangan perkara yang telah ditentukan sebelumnya dengan hukum dan keyakina, Jika Qadar bagi Asy'ariyah adalah kebalikan dari Qoda dan menyerupai bagi Qadha di Maturidiyah, yaitu terjadinya penciptaan sesuai timbangan perkara yang telah ditentukan sebelumnya atau kehendak Allah, sedangkan bagi Maturidiyah, ketetapan Allah untuk setiap mahluk apakah dia baik, buruk, bermanfaat atau berbahaya.

Tujuan dari Iman dengan Qadha dan Qadar adalah ridha atau tulus hati menerima apa yang telah ditetapkan dan ditakdirkan oleh Allah terhadap kita, tetapi kita tidak boleh ridho terhadap ke kufuran dan maksiat karena ridho yang seperti itu juga maksiat. Menurut Saad[3] kufur dan maksiat adalah sesuatu yang telah ditentukan dan ditakdirkan bukan Qodha dan Qadar, sedangkan yang harus kita rido’i adalah Qadha dan Qadar, perkataan saad ini sangat sulit dimengerti dan bertentangan sekali dengan paham Salafy[4], Salaf bepandangan bahwa jika Qadar itu sama dengan sesuatu yang telah ditakdirkan, lalu perkataan Saad ini dijelaskan oleh Al Khayali di dalam bukunya, kufur dan maksiat punya dua sisi yang berbeda, satu sisi itu adalah ketentuan dan ketetapan yang di buat oleh Allah di zaman Azali, sedangkan satu sisi lagi kufur dan maksiat itu adalah perbuatan manusia, dan menurut Al Khayali yang kita wajib ridho’i adalah yang pertama bukan kedua.
Kita sebagai muslim harus beriman kepada Qadha dan Qadar tetapi kita tidak boleh beralasan dengan ini untuk sesuatu sedangkan ini belum terjadi, seperti sesorang beralasan bahwa Allah telah menetapkan aku untuk berbuat zina, sedangkan sebenarnya dirinya sendiri yang menginginkan zina, dan begitu juga beralasan untuk lepas dari hukuman, ini adalah yang dimaksud Al Khayali dengan sisi kedua, akan tetapi jika kita beralasan hanya untuk melindungi diri dari celaan orang, maka hal ini boleh.

عن  ابي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلي الله عليه و سلّم أحتجّ آدم و موسي فقال موسي بآدم انت أبونا خبيتناو أخرجنا من الجنّة فقال له آدم أنت موسي اصطفاك الله بكلامهوخط لك بيده أتلوموني علي أمر قدرالله عليّ قبل أن يخلقني أربعين سنة فقال النبي صلي الله عليه وسلّم فحجّ آدم موسي فحجّ آدم موسي (رواه مسلم)

Artinya : Abu urairoh pernah berkata, bahwa Rasulullah bersabda, Adam berdalih kepada Musa, Nabi Musa berkata kepada Adam, engkau adalah bapak kami, engkau telah mengecewakan kami dan mengeluarkan kami dari surga, lalu Nabi Adam berkata kepada Musa, wahai Musa engkau adalah orang yang telah dimuliakan oleh Allah dengan kalamnya dan ditulisnya untukmu dengan tangannya, kenapa engkau menghinaku sedangkan hal ini telah ditetapkan sebelum aku sekitar 40 tahun sebelum aku diciptakan (H.R.Muslim no 2652).[5]

Dalam salah satu riwayat dikemukakan bukan 40 tahun tetapi 40.000 tahun dan itu sangat dekat dengan hadits Muslim yang lain, yang menceritakan tentang penentuan takdir setiap mahluk.

عبد الله بن عمرو قال رسول الله صلي الله عليه و سلّم عن 

(كتب الله مقادير الخلائق قبل أن يخلق السماوات والأرض بخمسين ألف سنة ، وكان عرشه على الماء)
Artinya: Abdullah bin Amru pernah berkata, Rasulullah pernah bersabda Allah telah  menentukan takdir setiap mahluk lima ratus tahun sebelum Ia menciptakan langit dan bumi dan Arsy Allah itu ada di air (H.R. Muslim)

قال تعالي:
وَهُوَ الَّذِي خَلَق السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاء لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً

Artinya : Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari - dan Arsy-Nya berada di atas air.

Menurut sebagian ulama Qadha dalam bahasa itu memiliki tujuh arti dan yang paleing terkenal adalah hokum

قال رسول الله -صلى الله عليه وسلم- : (لا يُؤْمِنُ عَبْدٌ حتَّى يُؤْمِنُ بأَرْبَعَة ، باللهِ وحْدَه لا شَرِيكَ لَه ، وأنَّ الله بَعَثَنِي بالحَقِّ ، وبالبَعْثِ بعد المَوْتِ ، وبالقَدَرِ خَيْرِهِ وشَرِّه)

Artinya: Rasulullah bersabda, seorang mu’min tidak dianggap beriman kecuali dia telah beriman dengan empat perkara: 1) Bahwa Allah itu ESA dan tidak ada yang bersekutu dengannya, 2) dan Allah telah mengirimku dengan kebenaran,3) dan percaya dengan kebangkitan setelah meninggal, 4) dan percaya dengan Qadar baik dan juga buruknya (H.R. Muslim 7)



[1] Asy`ariyah adalah sebuah paham akidah yang dinisbatkan kepada Abul Hasan Al-Asy`ariy

[2] Maturidi yahadalah sebuah paham akidah yang dinisbatkan kepada Abu Mansur Al Maturidi.



[3] Nama Aslinya adalah Mas’ud bin Umar bin Abdullah At Taftazani Sa’aduddin, lahir 712 H dan wafat 792 H dia  adalah ulama Arab dalam bidang bahasa dan mantic/logika.
[4] Adalah satu aliran dalam agama Islam yang mengajarkan syariat Islam secara murni tanpa adanya tambahan dan pengurangan, berdasarkan syariat yang ada pada generasi Muhammad dan para sahabat, setelah mereka dan orang-orang setelahnya.
[5]  Dalam satu riwayat 40.000 tahun
Minggu, 18 Maret 2012 0 komentar

Air ini hanya khusus untuk insinyur



Ini sebuah kisah nyata inspiratif, memiliki cara berpikir positif atas segala hal sehingga menghasilkan "buah" yang manis di kemudian hari.
Di sebuah perusahaan pertambangan minyak di Arab Saudi, di akhir tahun40-an....
Seorang pegawai rendahan, remaja lokal asli Saudi, kehausan dan bergegas mencari air untuk menyiram tenggorokannya kering. Ia begitu gembira ketika melihat air dingin yang tampak didepannya dan bersegera mengisi air dingin ke dalam gelas.
Belum sempat ia minum, tangannya terhenti oleh sebuah hardikan: "Hei, kamu tidak boleh minum air ini. Kamu cuma pekerja rendahan. Air ini hanya khusus untuk insinyur" Suara itu berasal dari mulut seorang insinyur Amerika yang bekerja di perusahaan tersebut.
Remaja itu akhirnya hanya terdiam menahan haus. Ia tahu ia hanya anak miskin lulusan sekolah dasar. Kalaupun ada pendidikan yang dibanggakan, ia lulusan lembaga Tahfidz Quran, tapi keahlian itu tidak ada harganya di perusahaan minyak yang saat itu masih dikendalikan oleh manajeman Amerika.
Hardikan itu selalu terngiang di kepalanya. Ia lalu bertanya-tanya: Kenapa ini terjadi padaku? Kenapa segelas air saja dilarang untuk ku? Apakah karena aku pekerja rendahan,sedangkan mereka insinyur ? Apakah kalau aku jadi insinyur aku bisa minum? Apakah aku bisa jadi insinyur seperti mereka?
Pertanyaan ini selalu tengiang-ngiang dalam dirinya. Kejadian ini akhirnya menjadi momentum baginya untuk membangkitkan "SIKAP POSITIF" . Muncul komitmen dalam dirinya. Remaja miskin itu lalu bekerja keras siang hari dan melanjutkan sekolah malam hari. Hampir setiap hari ia kurang tidur untuk mengejar ketertinggalannya.
Tidak jarang olok-olok dari teman pun diterimanya. Buah kerja kerasnya menggapai hasil. Ia akhirnya bisa lulus SMA. Kerja kerasnya membuat perusahaan memberi kesempatan padanya untuk mendalami ilmu. Ia dikirim ke Amerika mengambil kuliah S1 bidang teknik dan master bidang geologi. Pemuda ini lulus dengan hasil memuaskan. Selanjutnya ia pulang kenegerinya dan bekerja sebagai insinyur.
Kini ia sudah menaklukkan ”rasa sakit”nya, kembali sebagai insinyur dan bisa minum air yang dulu dilarang baginya. Apakah sampai di situ saja. Tidak, karirnya melesat terus. Ia sudah terlatih bekerja keras dan mengejar ketinggalan, dalam pekerjaan pun karirnya menyusul yang lain. Karirnya melonjak dari kepala bagian, kepala cabang, manajer umum sampai akhirnya ia menjabat sebagai wakil direktur, sebuah jabatan tertinggi yang bisa dicapai oleh orang lokal saat itu.
Ada kejadian menarik ketika ia menjabat wakil direktur. Insinyur Amerika yang dulu pernah mengusirnya, kini justru jadi bawahannya. Suatu hari insinyur tersebut datang menghadap karena ingin minta izin libur dan berkata; "Aku ingin mengajukan izin liburan. Aku berharap Anda tidak mengaitkan kejadian air di masa lalu dengan pekerjaan resmi ini. Aku berharap Anda tidak membalas dendam, atas kekasaran dan keburukan perilakuku di masa lalu"
Apa jawab sang wakil direktur mantan pekerja rendahan ini: "Aku ingin berterimakasih padamu dari lubuk hatiku paling dalam karena kau melarang aku minum saat itu. Ya dulu aku benci padamu. Tapi, setelah izin Allah, kamu lah sebab kesuksesanku hingga aku meraih sukses ini."
Kini sikap positfnya sudah membuahkan hasil, lalu apakah ceritanya sampai di sini?
Tidak. Akhirnya mantan pegawai rendahan ini menempati jabatan tertinggi di perusahaan tersebut. Ia menjadi Presiden Direktur pertama yang berasal dari bangsa Arab.
Tahukan kamu apa perusahaan yang dipimpinnya? Perusahaan itu adalah Aramco (Arabian American Oil Company)perusahaan minyak terbesar di dunia. Ditangannya perusahaan ini semakin membesar dan kepemilikan Arab Saudi semakin dominan. Kini perusahaaan ini menghasilakn 3.4 juta barrels (540,000,000 m3) dan mengendalikan lebih dari 100 ladang migas di Saudi Arabia dengan total cadangan 264 miliar barrels (4.20×1010 m3) minyak dan 253 triliun cadangan gas.
Atas prestasinya Ia ditunjuk Raja Arab Saudi untuk menjabat sebagai Menteri Perminyakan dan Mineral yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap dunia.

Ini adalah kisah Ali bin Ibrahim Al-Naimi yang sejak tahun 1995 sampai saat ini (2011) menjabat Menteri Perminyakan dan Mineral Arab Saudi.
Terbayangkah, hanya dengan mengembangkan hinaan menjadi hal yang positif, isu air segelas di masa lalu membentuknya menjadi salah seorang penguasa minyak yang paling berpengaruh di seluruh dunia.

sumber: apa kabar dunia.com

Minggu, 05 Februari 2012 0 komentar

Ru’yah (melihat) Allah dalam Pandangan Ulama




Dalam pandangan Ulama Ahlussunnah Wal Jama’ah(Sunni) bahwa melihat Allah di dunia dan akhirat hukumnya adalah jaiz(boleh), dan dalam segi akal itu mungkin, karena Allah SWT benar-benar ada, dan setiap yang ada bisa dilihat, dan Allah SWT bisa dilihat jika ia menginginkan itu, tetapi itu belum pernah terjadi di dunia kecuali hanya Nabi Muhamad SAW saja lah yang melihatnya.
Dan hukumnya wajib di Akhirat sama seperti yang dijelaskan oleh Al-Quran:
وُجُوهٌ۬ يَوۡمَئذٍ۬ نَّاضِرَةٌ (٢٢) إِلَىٰ رَبِّها نَاظِرَةٌ۬ (٢٣)
Artinya: Wajah-wajah [orang-orang mu’min] pada hari itu berseri-seri. (22) Kepada Tuhannyalah mereka melihat. (23)
Menurut Jubai kata melihat (النظر) dalam ayat di atas maksudnya adalah menunggu dan memaknai (إلي) adalah nikmat, jadi menurut Jubai maksud dari ayat di atas adalah menunggu nikmat dari Allah
لِّلَّذِينَ أَحسَنُواْ الحُسنيٰ وَزِيَادَةٌ۬‌ۖ
Artinya:  Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik [surga] dan tambahannya.
Menurut Para Mufassir bahwa (الحسني) maksudnya adalah surge dan (الزيادة) artinya adalah melihat wajah Allah, dan sama seperti yang di jelaskan di ayat lain
عَلَى ٱلأَرَآئكِ يَنظُرُونَ (٢٣(
Artinya: mereka [duduk] di atas dipan-dipan sambil memandang.
Begitu juga  banyak hadis yang menjelaskan seperti yang tertulis di shahih bukhori
(إنّكم سترون ربكم كما ترون القمر ليلة البدر)
Artinya:  Sesungguhnya kalian akan melihat tuhan kalian sama seperti kalian melihat bulan pada malam purnama.
Perumpamaan yang dipakai Rasulullah SAW itu, menujukkan agar tidak adanya keraguan dan rahasia bahwa sesungguhnya Allah itu benar-  benar ada, dan juga untuk menghilangkan tuduhan bahwa Allah tidak ada. Dan Mu’tazilah menafsirkan hadis ini: mereka (penghuni surga) akan melihat rahmat Allah SWT, akan tetapi Ijma mengatakan bahwa semua sahabat RA meyakini, bahwa para penghuni surga akan melihat Allah SWT di surga nanti.
Menurut Imam Malik RA : “kenapa para musuh Allah SWT dihijab, hingga mereka sama sekali tidak akan bisa melihat Allah SWT, sedangkan para waliyullah diberi keterangan hingga bisa melihat Allah, kalau saja para mukmin saja tidak bisa melihat Allah pada hari kiamat, kenapa para kafir dihina karena terhijab( tidak bisa melihat Allah)?”. Menurut Imam Malik RA jika para mukmin tidak bisa melihat Allah pada hari akhir, kenapa para kafir itu dicela karena tidak bisa melihat Allah, padahal mukmin dan kafir sama-sama tidak bisa melihat Allah?
كَلَّآ إِنَّهمۡ عَن رَّبِّهمۡ يَومئذ۬ لَّمَحجُوبُونَ (١٥(
Artinya: sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari [melihat] Tuhan mereka. (15)
Ru’yah dalam pandangan para ulama di klasifikasikan menjadi tiga, yang pertama bahwa ru’yah itu hanya memandang biasa saja, yang kedua adalah melihat seluruh wajahnya secara jelas,sama seperti dalam ayat Al Qiyamah : 22-23, yang ketiga  adalah melihat seluruh tubuhnya, sama seperti yang dikatakan oleh Abi Yazid Al Basthomi
Ahli Sunnah Wal Jama’ah atau para ulama yang berpendapat pertama, sesungguhnya orang beriman melihat Allah SWT dengan tidak terperinci, atau tidak sama seperti kita melihat diantara kita, atau tidak bisa kita melihat wajahnya atau menyerupainya dengan yang lain
Seorang mukmin ketika melihat Allah SWT tidak akan bisa menggambarkan Allah, dan ini adalah jawaban Sunni terhadap Mu’tazilah, karena mereka beranggapan bahwa melihat Allah SWT adalah hal yang mustahil, dan mereka berdalil dengan surat Al-An’am ayat 103.
 لَّا تُدۡرِكه الأَبصَـٰرُ وَهُوَ يُدۡرِكُ الأَبصَـٰرَُ‌ۖ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلخَبِيرُ (١٠٣)
Artinya: Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (103)
Dan mereka berdalih bahwa ini adalah dalil dari Al- Quran bahwa Allah SWT tidak bisa dilihat dengan mata manusia,dan makna asli dari ayat itu adalah bahwa Dia tidak dapat diketahui oleh penglihatan mata.
Kemudian Sunni menjawab lagi, kami juga tidak setuju jika yang dimaksud dalam ayat itu adalah hanya melihat biasa, tetapi yang dimaksud lihat di dalam aya itu adalah penglihatan yang khusus, atau penglihatan secara menyeluruh, dan bisa menggambarkan bentuk Allah, atau bisa diserupakan dengan sesuatu. Dan menurut Sunni jika seperti itu kami juga memustahilkan, karena yang dimaksud kami adalah melihat, hanya sekedar melihat tanpa secara jelas dan menyeluruh, atau kita tidak bisa menggambarkan bahwa Allah itu memiliki tangan, dan tangannya seperti sesuatu, hal yang seperti itu adalah tidak mungkin, karena akal kita tidak akan bisa sampai kesana.

والله اعلم بالصوّاب

Rabu, 21 Desember 2011 0 komentar

10 Nasehat Bijak Einstein Tentang Hidup Sukses

Tak perlu bersiap-siap mengernyitkan kening, kita hanya akan membahas ringan tentang filosofi hidup singkat Einstein.
Tidak ada Fisika, nuklir, atau hal-hal jenius lainnya. Hanya hal kecil tapi sering terlupakan, padahal berpengaruh besar terhadap kehidupan kita. Apa saja nasehat bijak Einstein? Yuk kita lihat.



1. Buntuti Terus Rasa Ingin Tahu Anda

"Saya bukan memiliki bakat khusus. Hanya selalu menikmati rasa ingin tahu saja."

Membaca kutipan Einstein di atas membuat kita bertanya-tanya. Seperti apa rasa ingin tahu itu? Saya selalu bertanya-tanya mengapa ada orang sukses, sementara banyak lainnya gagal?

Karena itu banyak-banyaklah menghabiskan banyak waktu membaca banyak bahan. Mencari tahu koneksi berbagai hal terhadap kata 'sukses'. Mengejar jawaban rasa ingin tahu Anda adalah kunci rahasia kesukesan.



2. Tekun itu Tak Ternilai

"Saya bukannya pintar, boleh dikatakan hanya bertahan lebih lama menghadapi masalah."

Bayangkan seekor kura-kura di tengah rimba gunung, sementara dia ingin menuju pantai. Atau, apakah Anda setekun tunas mangga terus-menerus bertumbuh, berkembang sehingga akhirnya berbuah?

Ada ungkapan bagus yang popular di kalangan pegawai pos, 'Selembar prangko menjadi bernilai hanya karena ketika dia menempel pada surat hingga mengantarnya sampai ke tujuan'. Jadilah seperti prangko, selesaikan apa yang sudah Anda mulai.



3. Fokus pada saat ini.

"Seorang pria yang bisa menyetir dengan aman sementara mencium gadis cantik, sebenarnya tidak memberi penghargaan yang layak untuk ciumannya itu."

Einstein kok ngomongin tentang ciuman ya? Ah, itu kan hanya istilah saja, Tapi saya ingin cerita tentang kejadian ketika sesorang menjaga kebun duren di kebun.

Begitu banyak kera seperti menunggu si penjaga lengah dan menyikat durian ranum di atas pohon. Kemudian seorang lainnya berkata, bahwa Anda tak akan bisa menembak dua kera sekaligus.

Pengertian yang bisa disimpulkan atas kata-kata tersebut adalah, 'Seseorang bisa melakukan banyak hal, tapi bukan semua hal sekaligus'.

Belajar untuk 'berada di sini, saat ini', berikan perhatian kepada apa yang sedang Anda kerjakan. Energi terfokus adalah sumber kekuatan. Itulah perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan.



4. Imaginasi adalah kekuatan

"Imaginasi adalah segalanya. Imaginasi adalah penarik masa depan. Imaginasi lebih penting daripada pengetahuan."

Ungkapan Einstein ini sangat terkenal. Apakah Anda berimajinasi setiap hari? Imaginasi lebih penting dari pengetahuan!

Imaginasi memainkan satu babak awal dalam pentas hidup masa depan Anda. Lagi, kata Einstein, "Tanda kejeneniusan sesungguhnya bukanlah pengetahuan melainkan imaginasi."

Sekali lagi, apakah Anda sudah melatih otot-otot imaginasi Anda setiap hari? Jangan biarkan otot-otot itu menjadi kurus dan sakit-sakitan.

Hidup tanpa imajinasi seperti mengikuti aliran sungai, pasrah mengikuti apapun kemauan dan ke mana arahnya. Tak memiliki kuasa atas apapun terhadap pilihan ataupun keinginan. Menyedihkan.



5. Buat Kesalahan

"Seseorang yang tidak pernah membuat kesalahan sebenarnya tak pernah mencoba sesuatu yang baru."

Einstein tak pernah takut dengan kesalahan. Tak perlu alergi dengan kesalahan. Catat baik-baik, KESALAHAN bukan KEGAGALAN.

Dua hal tadi berbeda. Kesalahan-kesalahan dapat membantu Anda menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih cerdas, jika Anda menggunakannya dengan tepat tentunya.

Carilah sesuatu berbau baru (something new) dari kesalahan Anda. Seperti sudah dibilang sebelumnya, jika ingin sukses, belajar lebih banyak dari kesalahan Anda.



6. Hidup pada saat ini

"Saya tak pernah memikirkan masa depan–itu akan datang sesaat lagi."

Satu-satunya jalan agar hidup Anda baik dimasa depan adalah hidup dengan baik pada saat sekarang. Ah, lagi-lagi nasehat bijak untuk menyikapi waktu dengan tepat oleh pakar fisika quantum Einstein.

Sangat tak mungkin mengubah kemarin karena sudah terjadi. Yang bisa Anda lakukan sekarang adalah mengubah cara pandang Anda saat ini tentang kemarin agar menjadi lebih baik.

Anda juga tidak bisa mengubah besok menjadi lebih baik, kecuali jika Anda melakukan yang terbaik pada saat ini. Masalahnya hanya tentang waktu, dan waktu tidak pernah ke mana-mana kok.



7. Hargai diri Anda

"Berusahalah dengan keras bukan untuk menjadi sukses, tapi untuk menjadi lebih berharga."

Tak perlu lah banting tulang untuk menjadi lebih sukes. Luangkan waktu Anda untuk menaikkan nilai diri Anda.

Jika Anda memang bernilai, sukses akan datang menghampiri Anda. Apakah Einstein bekerja lebih keras untuk sukses? Mungkin dia hanya terus menerus berinvestasi untuk meningkatkan nilai dirinya. Sukses datang sendiri kepadanya.

Kenali bakat dan berkah karunia-Nya kepada Anda. Belajarlah mengasah mereka menjadi lebih tajam, gunakan untuk memberi manfaat sebanyak-banyaknyak kepada orang lain.

Bekerjalah untuk menjadi bernilai, sukses akan mengejar Anda. Apakah berlian harganya sama dengan kerikil? Anda punya jawabannya. Keduanya mengalami tekanan berbeda sehingga membedakan nilainya.



8. Jangan mengharapkan Hasil Berbeda

"Kegilaan: adalah melakukan sesuatu dengan cara sama berulang-ulang dan mengharapkan hasil berbeda."

Nasehat bijak Enstein di atas adalah favorit saya. Anda jangan mengharapkan hasil menjadi lebih baik jika Anda masih bertahan dengan cara yang Anda pakai sekarang.

Dengan ungkapan lain, Anda mimpi mengharapkan otot bisep Anda menjadi lebih 'seksi' jika masih mengangkat barbel ringan terus menerus.

Jika ingin hidup Anda berubah, Anda harus berubah. Mengubah cara pikir, cara pandang dan cara melakukan sesuatu.

Ketika Anda mengubah pikiran Anda, mengubah sudut pandang Anda, mengubah tindakan Anda, hidup Anda akan berubah dengan sendirinya.

Bayangkan hal berikut: Ada seorang gadis manis tepat di depanmu. Bandingkan kedua aksi berikut. Pertama, kamu senyum tulus, reaksi si gadis adalah membalas senyummu. Kedua, kamu melotot padanya, bisa ditebak apa reaksi si gadis?



9. Pengetahuan terasah melalui Pengalaman
"Informasi bukanlah pengetahuan. Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman."

Pengetahuan itu berasal dari pengalaman. Anda bisa mendiskusikan sebuah proyek, tapi diskusi itu hanya akan memberi Anda informasi.

Anda harus melakukan proyek tersebut untuk 'tahu' apakah proyek tersebut berjalan dengan benar atau tidak.

Anda harus melakukannya untuk mengatasi munculnya masalah-masalah ditengah proyek berjalan. Itu membuat Anda memiliki pengalaman baru dan bermanfaat.

Apa pesan Einstein? Carilah pengalaman! Jangan habiskan waktumu nonton sinetron cinta sementara dirimu setengah mati menginginkan pacar, misalnya. Keluar dari duniamu sekarang dan pengalaman tak ternilai menunggumu di luar sana.



10. Pahami Aturan Main, Lalu Bermainlah Lebih Baik

"Anda harus memahami aturan permainan. Kemudian Anda harus bermain lebih baik daripada pemain lain."

Bagi Einstein, dia cukup memahami aturan-aturan dasar Fisika lalu berpikir dan bekerja lebih baik dibanding fisikawan lainnya. Sederhananya, Anda cukup melakukan dua hal saja.

Pertama, yang harus Anda lakukan adalah memahami 'peraturan' bagaimana cara Anda melakukannya.

Kedua, lakukan pekerjaan tersebut lebih baik dibanding orang lain. Jika Anda mampu melakukan dua hal ini dengan baik, sukses pasti masuk ke kantong Anda
Selasa, 20 Desember 2011 0 komentar

Sifat Para Nabi (Amanah)

Sifat Para Nabi (Amanah)
       


     Ilmu tauhid, adalah salah satu dari Ilmu-ilmu yang sangat penting dipelajari oleh setiap muslim di seluruh dunia, karena ilmu ini adalah ilmu yang sangat mulia, karena dalam ilmu ini banyak mengajarkan kita, tentang perkara-perkara penting untuk Aqidah kita di dunia ini, karena Aqidah itu penting, jika manusia tanpa Aqidah, maka dia tidak akan punya tujuan dan tuntunan hidup, karena Aqidah/Agama itu adalah tuntunan hidup kita.
Dan dari isi Ilmu Tauhid adalah mengenal sifat wajib(واجب), mustahil(مستحيل) dan boleh(جائز) bagi Nabi dan Rasul. Dan dari sifat wajib mereka ada adalah jujur (صدق), amanah (أمانة), cerdas (فطانة) dan menyampaikan (تبليغ). Amanah (أمانة) menurut Imam Bajuri adalah terlindungnya diri mereka secara lahir dan batin dari perkara-perkara yang dilarang oleh Allah, makruh dan juga perkara mubah (معصوم) . Karena Para Nabi dan Rasul Maksum atau terlindungi dari dosa secara lahiriah seperti zina dan mabuk, begitu juga dosa dari dalam hati/bathiniyah  seperti hasud, sombong dan riya. Dan semua itu mencakup dari mereka setelah menjadi Nabi atau sebelumnya. Tetapi Nabi pula manusia mereka pasti pernah buat kesalahan seperti yang dijelaskan di Al Quran:

)عبس وتولى* أن جاءه الأعمى* وما يدريك لعله يزكى* أو يذكر فتنفعه الذكرى *أما من استغنى* فأنت له تصدى *
 * وأما من جاءك يسعى * وهو يخشى * فأنت عنه تلهى * كلا إنها تذكرة * فمن شاء ذكره( *

 ( Artinya : Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), sedang ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,)  (‘Abasa 1-12)



Dan ada pula Nabi Musa .A.S

 (ودخل المدينة على حين غفلة من أهلها فوجد فيها رجلين يقتتلان هذا من شيعته وهذا من عدوه فاستغاثه الذي من شيعته على الذي من عدوه فوكزه موسى فقضى عليه قال هذا من عمل الشيطان إنه عدو مضل مبين)

(Artinya: Dan dia (Musa) masuk kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka dia mendapati dalam kota itu dua orang laki-laki sedang berkelahi, yang seorang dari golongannya (bani Israil) dan yang seorang lagi dari pihak musuhnya (Kaum Firaun). Orang yang dari golongannya meminta pertolongannya kepadanya, untuk (mengalahkan) orang yang dari pihak musuhnya, lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Dia (Musa) berkata “ini adalah perbuatan setan” sesungguhnya ia (Setan) adalah musuh yang sangat jelas menyesatkan (Al-Qasas 15)

Dalam terjemahan Ayat menyatakan bahwa arti dari "فوكزه"  adalah memukulnya, berarti menunjukkan bahwa Nabi Musa memiliki niat untuk membunuhnya, sedangkan pemahaman para Doktor Al- Azhar bahwa arti "فوكزه"   adalah mendorong untuk melerai bukan membunuh, jika "فوكزه" yang artinya memukul harus disertai huruf )  ب حرف جرّ ( sedangkan kita tidak menjumpai huruf itu disana sama sekali, berarti menunjukkan kesalahan terjemahan dan ini sangat fatal.
Sedangkan jika Nabi Musa As. Mendorong musuhnya lalu mati sedangkan ia hanya ingin melerai, maka yang dilakukannya adalah (قتل خطأ), karena itu dalah sebuah kesalahan yang tidak disengaja (قتل عمد) . Jika kita menganggap bahwa Nabi Musa .As memukul, berarti kita menuduh Nabi Musa adalah seorang pembunuh. Dan tuduhan seperti itu dilarang .
Dan maksum (معصوم) itu terlindungi dari dosa besar dan kecil,  bukanlah berarti mereka tidak mungkin melakukan kesalahan, para Nabi adalah manusia biasa juga, mereka melakukan kesalahan tapi tidak cela. Dan mereka jika berbuat salah maka mereka langsung diperingatkan oleh Allah Swt,  Dan mereka langsung bertobat seperti yang di jelaskan dalam surat Abasa di atan dan juga dalam firman Allah Swt di surat Ali –Imron

)واتقوا النار التي أعدت للكافرين وأطيعوا الله والرسول لعلكم ترحمون * وسارعوا إلى مغفرة من ربكم وجنة عرضها السماوات والأرض أعدت للمتقين* الذين ينفقون في السراء والضراء والكاظمين الغيظ والعافين عن الناس والله يحب المحسنين* والذين إذا فعلوا فاحشة أو ظلموا أنفسهم ذكروا الله فاستغفروا لذنوبهم ومن يغفر الذنوب إلا الله ولم يصروا على ما فعلوا وهم يعلمون*(

 
;