Selasa, 20 Desember 2011

Sifat Para Nabi (Amanah)

Sifat Para Nabi (Amanah)
       


     Ilmu tauhid, adalah salah satu dari Ilmu-ilmu yang sangat penting dipelajari oleh setiap muslim di seluruh dunia, karena ilmu ini adalah ilmu yang sangat mulia, karena dalam ilmu ini banyak mengajarkan kita, tentang perkara-perkara penting untuk Aqidah kita di dunia ini, karena Aqidah itu penting, jika manusia tanpa Aqidah, maka dia tidak akan punya tujuan dan tuntunan hidup, karena Aqidah/Agama itu adalah tuntunan hidup kita.
Dan dari isi Ilmu Tauhid adalah mengenal sifat wajib(واجب), mustahil(مستحيل) dan boleh(جائز) bagi Nabi dan Rasul. Dan dari sifat wajib mereka ada adalah jujur (صدق), amanah (أمانة), cerdas (فطانة) dan menyampaikan (تبليغ). Amanah (أمانة) menurut Imam Bajuri adalah terlindungnya diri mereka secara lahir dan batin dari perkara-perkara yang dilarang oleh Allah, makruh dan juga perkara mubah (معصوم) . Karena Para Nabi dan Rasul Maksum atau terlindungi dari dosa secara lahiriah seperti zina dan mabuk, begitu juga dosa dari dalam hati/bathiniyah  seperti hasud, sombong dan riya. Dan semua itu mencakup dari mereka setelah menjadi Nabi atau sebelumnya. Tetapi Nabi pula manusia mereka pasti pernah buat kesalahan seperti yang dijelaskan di Al Quran:

)عبس وتولى* أن جاءه الأعمى* وما يدريك لعله يزكى* أو يذكر فتنفعه الذكرى *أما من استغنى* فأنت له تصدى *
 * وأما من جاءك يسعى * وهو يخشى * فأنت عنه تلهى * كلا إنها تذكرة * فمن شاء ذكره( *

 ( Artinya : Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), sedang ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,)  (‘Abasa 1-12)



Dan ada pula Nabi Musa .A.S

 (ودخل المدينة على حين غفلة من أهلها فوجد فيها رجلين يقتتلان هذا من شيعته وهذا من عدوه فاستغاثه الذي من شيعته على الذي من عدوه فوكزه موسى فقضى عليه قال هذا من عمل الشيطان إنه عدو مضل مبين)

(Artinya: Dan dia (Musa) masuk kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka dia mendapati dalam kota itu dua orang laki-laki sedang berkelahi, yang seorang dari golongannya (bani Israil) dan yang seorang lagi dari pihak musuhnya (Kaum Firaun). Orang yang dari golongannya meminta pertolongannya kepadanya, untuk (mengalahkan) orang yang dari pihak musuhnya, lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Dia (Musa) berkata “ini adalah perbuatan setan” sesungguhnya ia (Setan) adalah musuh yang sangat jelas menyesatkan (Al-Qasas 15)

Dalam terjemahan Ayat menyatakan bahwa arti dari "فوكزه"  adalah memukulnya, berarti menunjukkan bahwa Nabi Musa memiliki niat untuk membunuhnya, sedangkan pemahaman para Doktor Al- Azhar bahwa arti "فوكزه"   adalah mendorong untuk melerai bukan membunuh, jika "فوكزه" yang artinya memukul harus disertai huruf )  ب حرف جرّ ( sedangkan kita tidak menjumpai huruf itu disana sama sekali, berarti menunjukkan kesalahan terjemahan dan ini sangat fatal.
Sedangkan jika Nabi Musa As. Mendorong musuhnya lalu mati sedangkan ia hanya ingin melerai, maka yang dilakukannya adalah (قتل خطأ), karena itu dalah sebuah kesalahan yang tidak disengaja (قتل عمد) . Jika kita menganggap bahwa Nabi Musa .As memukul, berarti kita menuduh Nabi Musa adalah seorang pembunuh. Dan tuduhan seperti itu dilarang .
Dan maksum (معصوم) itu terlindungi dari dosa besar dan kecil,  bukanlah berarti mereka tidak mungkin melakukan kesalahan, para Nabi adalah manusia biasa juga, mereka melakukan kesalahan tapi tidak cela. Dan mereka jika berbuat salah maka mereka langsung diperingatkan oleh Allah Swt,  Dan mereka langsung bertobat seperti yang di jelaskan dalam surat Abasa di atan dan juga dalam firman Allah Swt di surat Ali –Imron

)واتقوا النار التي أعدت للكافرين وأطيعوا الله والرسول لعلكم ترحمون * وسارعوا إلى مغفرة من ربكم وجنة عرضها السماوات والأرض أعدت للمتقين* الذين ينفقون في السراء والضراء والكاظمين الغيظ والعافين عن الناس والله يحب المحسنين* والذين إذا فعلوا فاحشة أو ظلموا أنفسهم ذكروا الله فاستغفروا لذنوبهم ومن يغفر الذنوب إلا الله ولم يصروا على ما فعلوا وهم يعلمون*(

0 komentar:

Posting Komentar

 
;